Selasa, 22 Mei 2012

Puting Beliung Terjang Wilayah Utara

LHOKSUKON - Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang kawasan Meurah Mulia dan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (22/5) sekitar pukul 14.20 WIB. Musibah serupa juga dilaporkan menimpa Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.

Terjangan puting beliung di Kecamatan Meurah Mulia, Nibong, dan Blang Mangat menyebabkan belasan rumah rusak, terutama pada bagian atap.

Di Meurah Mulia, angin berputar itu menghantam Desa Tanjong, Desa Rangkileh, Desa Rayeuk Matang, dan Desa Mee. Sedangkan di Kecamatan Nibong menghantam Desa Sumbok.

Rumah yang rusak di Desa Tanjong antara lain milik Ilyas Berdan, Syadli Ilyas, Muntadar, Khadijah, dan M Nur Nurdin. Di Desa Rangkileh, rumah milik Abdul Gani dan Ridwan. Desa Rayeuk Matang, rumah Muhammad Kasem. Di Desa Mee ruko milik Zulfikar ambruk, dan di Desa Sumbok (Kecamatan Nibong), tercatat dua rumah rusak yaitu milik Salahuddin dan H Mahdar.

Sementara itu di Desa Mane Kareueng, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, kios milik M Thaib Ali roboh.

Menurut laporan, puting beliung terjadi ketika beberapa kawasan Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sedang diguyur hujan deras. Hingga sore kemarin tak ada laporan korban jiwa.

Korban yang rumahnya rusak berat dilaporkan mengungsi ke tempat kerabat sedangkan yang rusak ringan telah berupaya memperbaiki secara darurat.

Camat Meurah Mulia, Aceh Utara, M Jamil Rasyid yang dihubungi Serambi mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada semua keuchik untuk mendata kerusakan maupun korban yang diakibatkan angin puting beliung. “Laporan itu akan kami teruskan ke Dinas Sosial Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja,” kata Jamil.(c37/c46/ib)

Senin, 21 Mei 2012

SALUT (Sahabat Laut) Kota Lhokseumawe-Aceh Utara


Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.

Demi berlanjutnya pelestarian Pesisir kota Lhokseumawe Dan Aceh Utara kini hadir SALUT (Sahabat Laut) Kota Lhokseumawe-Aceh Utara mengajak kita semua baik mahasiswa pelajar tingkat SMP-SMA untuk bergabung bersama SALUT Klik https://www.facebook.com/groups/466142066734630/
Husaini Kaom
Sebagai wujud Kepedulian kita terhadap pesisir. dengan melakukan berbagai kegiatan sosial nantinya, kami menyarankan juga bagi kawan kawan yang berminat bergabung untuk dapat memberikan apresiasi dengan meng KLIK "LIKE" pada halaman 

Dengan hadirnya komunitas ini kita berharap Pesisir Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara akan terus terjaga kelestariannya. semoga informasi ini bermanfaat. Amin.
Salam SALUT !!!







Jumat, 18 Mei 2012

Jaringan Peduli Laut Se-Aceh “Duek Pakat” di Banda Aceh

Banda Aceh | Diliputnews  – Jaringan lembaga peduli  Laut dan pesisir yang tergabung dalam Koalisi Untuk Advokasi Laut Aceh (KuALA) Menggelar Duek Pakat dan Rapat Tahunan Anggota di Hotel Permata Hati Banda Aceh, Rabu (16/5).

Acara Duek Pakat ini merupakan agenda yang diadakan setiap tahun oleh Koalisi tersebut, agenda utama dalam kegiatan ini dilakukan pemilihan Sekjen sera juga pemaparan laporan pertanggungjawaban kepengurusan tahun sebelumnya.

KuALA merupakan lembaga jaringan dari beberapa lembaga yang peduli tentang Laut, dalam Duek Pakat dan Rapat Tahunan Anggota Tahun 2012 yang mengusung tema “ Terwujudnya Kelestarian Ekosistem Pesisir dan Laut untuk kesejahteraan Masyarakat”

Kegiatan tersebut menghadirkan 17 Lembaga dari 25 Lembaga Anggota dari Empat wilayah pesisir yang di undang. Adapun lembaga – lembaga yang hadir, Dari Pesisir Utara ( LIMID, LPHa, SAKA, JADUP), Pesisir Banda ( PUGAR, WWF, ACC, AOC,WCS, LPPMA, YL, ODC, PPR), Pesisir Barat ( P4L Meulaboh, FK-GEMAB) sedangkan pesisir Selatan hanya hadiri satu Lembaga yaitu, YSL.

Ketua Panitia Marzuki dalam sambutanya mengatakan, pihaknya telah mengundang 25 lembaga dan hanya 20 mengkomfirmasi namun 17 lembaga yang hadir dalam kegitan tersebut.

Sudirman Tuha Peut KuALA , mengatakan dari duek pakat yang dilakukan nantinya mampu menghadirkan rekomendasi demi kepentingan masyarakat pesisir  di Aceh.**(MAN)

Selasa, 10 April 2012

PEMILUKADA ACEH 2012

Pemilukada Aceh 2012 yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 April 2012 secara menyeluruh, merupakan  hal yang penting bagi suatu daerah untuk menuju perubahan dari setiap segi demi kemakmuran, Aceh khususnya merupakan daerah yang mengalami konflik yang berkepanjangan dan musibah yang menalan jutaan ribu nyawa dalam hitungan detik, perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk mewujudkan kembali marwah Aceh layaknya Keuneubah Indatu, melalui pemilukada kali ini, masayarakat Aceh yang memiliki hak pilih mesti menentukan pilihannya dengan tepat dan benar, bukan karena kepentingan pribadi, karena perjuangan Aceh kedepan adalah untuk kepentingan masayarakat Aceh bersama.

kondisi Pemilukada di Aceh Khususnya Kabupaten Aceh Utara yang memiliki 27 kecamatan dan 582 desa tergolong aman dan berjalan tertib.di kecamatan Tanah Pasir misalnya pada hari pelaksanaan pencoblosan terlihat suasana tak ubahnya hari-hari biasa, Rutinitas masyarakat yang sebagian besarnya sebagai petani dan pedagang sama sekali tidak terganggu dengan pelaksanaan pemilukada di Aceh. 

Rakyat Aceh juga berterimakasih kepada pemerintah pusat yang berpartisipasi untuk mengamankan pemilukada Aceh dengan menugaskan dua personel dari Angggota POLRI di setiap TPS. perhitungan suara di sebagian TPS dilakukan pada jam 14.00 dan ada juga pada jam 15.00 dikarenakan terlambatnya pemilih yang menuju TPS untuk melakukan pencoblosan.



Selasa, 27 Maret 2012


LHOKSEUMAWE | Aceh.Info - Mutia Wahyuni, remaja miskin asal Desa Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, terpilih sebagai sosok profil pada acara Kick Andy yang akan disiarkan Metro TV, 13 April 2012. Ia terpilih sebagai sosok profil di acara itu berawal dari berita Serambi Indonesia Edisi 7 Oktober 2011, tentang dirinya sebagai  siswi berprestasi di SMK Negeri 7 Lhokseumawe.

Koresponden Metro TV di Lhokseumawe, Hamdani, menyebutkan, tiga hari lalu dia menerima perintah dari produser program Kick Andy mengambil profil Mutia. Menurutnya, Mutia dijadikan sosok di program itu karena Mutia walau anak petani miskin, tapi dia tetap ingin bersekolah dan termasuk siswi berprestasi.

Kini, Mutia bekerja sebagai montir pada sebuah showroom di Lhokseumawe khusus sepada motor jenis matic. “Atas dasar penilaian itu mungkin dia terpilih. Bahkan saat saya ditugaskan untuk mengambil visual dia, saya dapat email yang berisikan berita Serambi,” jelasnya.

sumber http://aceh.info/component/content/article/82-nasional/1339-siswa-asal-paloh-punti-lhokseumawe-akan-tampil-di-kick-andy.html

Sabtu, 17 Maret 2012

Mahasiswa ASM Salurkan Bantuan ke Tangse

LHOKSUKON - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Akademi Sekretaris dan Manajemen (ASM) Tanah Rencong, Lhokseumawe menyerahkan bantuan beras, mie instan, gula, kacang hijau, minyak goreng dan telur untuk pengungsi banjir bandang di Desa Kebun Nilam, dan Desa Blang Malo, Kecamatan Tangse, Pidie, Jumat (16/3). Ketua BEM ASM Lhokseumawe, Nasri Faradhillah, kemarin menyebutkan bantuan tersebut berasal dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat di sekitar kampus tersebut. “Kita harap, bantuan ini bisa membantu meringankan beban saudara kita yang mengungsi di Tangse,” pungkas Nasri.(c46)

Selasa, 13 Maret 2012

ASM-TR Lhokseumawe Peduli Tangse

LHOKSEUMAWE- Mahasiswa Akademi Sekretari Manajemen Tanah Rencong (ASM-TR) Lhokseumawe, melakukan penggalangan dana untuk korban banjir bandang tangse sebagai wujud solidaritas yang dirangkum dalam tema ASM-TR Peduli Tangse, kegiatan ini berlangsung selama lima hari dimulai hari rabu sampai hari minggu di dua tempat terpisah.  Ketua BEM ASM-TR Lhokseumawe mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan suka rela mahasiswa tanpa ada paksaan. Kegiatan ini berlangsung setelah ketua BEM mengadakan Rapat di ruang kuliah.
Dana yang terkumpul seluruhnya sebesar 4.00.000,- (empat juta rupiah) seluruh dana tersebut akan digunakan untuk membeli bahan sembako dan kebutuhan pangan lainnya yang saat ini masih dibutuhkan warga tangse yang tertimpa musibah, tambah ketua BEM.

Renacana penyaluran bantuan akan dilakukan pada hari kamis 15 Maret 2012 mendatang, karena mekanisme penyaluran bantuan ini ketua BEM harus mengnadakan rapat kembali bersama kawan-kawan dan anggota BEM hal ini dilakukan mengidentifikasi tenaga yang diperlukan pada saat penyaluran bantuan di lakukan.



Kamis, 08 Maret 2012

Hasil Operasi Tidak Ditemukan Proyektil dalam Tubuh Pon Pang

LHOKSEUMAWE- Kondisi Ketua DPRK Lhokseumawe Pon Pang sudah mulai stabil dan sekarang dirawat di ruang VIP Lilawangsa Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Mayor CKM dr Khairul Ihsan SpBS saat dihubungi The Atjeh Post sekitar pukul 15.35, Kamis, 8 Maret 2012.

Hasil operasi yang dilakukan pagi tadi, kata Khairul, tidak ditemukan proyektil peluru dalam tubuh Pon Pang. “Pelurunya tembus dari belakang ke depan melewati hati. Ada sedikit bagian hatinya yang kena,” katanya.

Sebelumnya, Pon Pang ditembak dua orang tak dikenal menggunakan senjata api laras pendek yang datang ke rumah Ketua DPRK ini di Jalan Medan-Banda Aceh, Alue Awe, Muara Dua, Lhokseumawe dengan mengendarai sepeda motor, dinihari tadi sekitar pukul 02.30, Kamis.

Saat itu, Pon Pang sedang menutup pintu pagar samping, persisnya di depan garasi rumahnya. Tembakan juga menghantam pintu tengah bagian kanan dan kaca bagian belakang mobil Fortuner BL 999 SY milik korban.

Berdasarkan pantauan The Atjeh Post, Pon Pang memang sering mengendarai sendiri mobilnya. Selama menjadi Ketua DPRK, mantan Komandan Operasi GAM Daerah II Wilayah Samudera Pase ini, hampir tidak pernah terlihat dikawal secara ketat oleh personil pengamanan tertutup atau Pamtup. sumber : http://atjehpost.com/read/2012/03/08/3828/5/5/Hasil-Operasi-Tidak-Ditemukan-Proyektil-dalam-Tubuh-Pon-Pang

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...